Meskipun secara instrumen, irama serta goyangan sama dengan ciri khas yang ada pada Dangdut namun ada sebagian pihak yang berpendapat bahwa musik koplo itu bukan Dangdut. Bahkan Sang Raja Dangdut itu sendiri, Rhoma Irama, mengecam Dangdut KoploNamun sayangnya para pakar Dangdut termasuk Rhoma tidak membeberkan secara gamblang mengapa Dangdut Koplo bukan bagian Dangdut, mereka hanya memandang dari sudut pelaku Dangdut (penyanyi) saja tidak secara detail. Menurut Rhoma bahwa Dangdut tanpa goyang itu bukan Dangdut, namun goyangan Dangdut itu mengandung nilai estetis koreografis seperti goyangan ala Camelia Malik, Elvi Sukaesih, Ayu Soraya, Lilis Karlina, Itje Trisnawati yang tidak pernah menimbulkan kontroversi selama berpuluh-puluh tahun berkecimpung di dunia Dangdut, bukan goyang porno, atau goyang erotis yang berbau seksualitas. Selanjutnya Rhoma juga tak setuju jika Dangdut Koplo itu menggunakan embel-embel Dangdut, karena seharusnya berdiri sendiri menjadi salah satu aliran dan komunitas musik lain.Yang saya tanyakan apakah karena model goyangan penyanyi Dangdut seperti dalam gambar yang menjadi standarisasi bahwa koplo bukan bagian dari Dangdut?? lalu bagaimana dengan instrumen, irama dan alat musik yang digunakan??. Seharusnya Rhoma Irama menjelaskan secara lebih rinci mengapa jenis musik tersebut bukan bagian dari Dangdut secara instrumen, irama dan alat musik yang digunakan. Rhoma hanya mengatakan bahwa menurutnya jenis musik tersebut secara pakem menyimpang dari Dangdut , namun tidak menjelaskan lebih detail apa yang dimaksud dengan secara pakem itu. Jika Bang Haji mampu menjelaskan secara lebih jelas, saya yakin semua pihak akan lebih paham mengapa Dangdut Koplo bukan bagian dari Dangdut.Menurut saya Dangdut Koplo tetaplah bagian dari Dangdut, karena secara instrumen, alat musik, dan iramanya merupakan varian Dangdut itu sendiri. Bukankah Varian Dangut juga pernah terjadi sebelum jenis musik ini lahir, seperti pop dangdut, rock dangdut, chaca-dut, dangdut remix, ska-dut, reggae-dut, cong-dut dll. Dan jika dibandingkan dengan cabang Dangdut sebelumnya, musik koplo justru paling dekat dengan ciri khas Dangdut. Coba perhatikan dulu waktu jaman meledaknya Disco Dangdut atau Pop Dangdut kita bisa lihat ketika lagu macam Mas Joko, Gantengnya Pacarku, Mendut Yang, Joget Sampai Pagi, dll. Meskipun dari irama dan nadanya merupakan ciri khas Dangdut, namun instrumen dan alat musiknya berbeda dengan Dangdut Original, karena tanpa gendang dan suling.Dengan demikian, sebenarnya tidak ada salahnya musik Koplo dijadikan bagian dari musik Dangdut, terlebih itu varian dangdut tersebut adalah kreasi asli anak negeri sendiri dari pada varian Dangdut lain yang notabene berasal dari genre Pop (pop Dangdut), Ska (Ska-Dut), Reggae (Reggae Dut) yang bukan asli kreasi anak negeri. Dan waktu itu juga tidak ada kontroversi yang muncul baik untuk kalangan masayarakat umum maupun untuk para seniman-seniman Dangdut. Persoalan itu adalah pilihan bagi masyrakat umum, sama ketika meledaknya lagu-lagu dengan irama seperti Gantengnya Pacaraku dan lainnya. Yang jadi pertanyaan adalah, meski waktu itu Disco Dangdut merajai pasar musik Dangdut, namun produktifitas Dangdut original tetap eksis, tidak seperti sekarang, lalu apa dan siapa yang salah.Perihal goyangan erotis sensual, pornografi dan pornoaksi yang dilakukan penyanyinya, seperti tampak pada gambar, bukanlah alasan yang tepat untuk menganggap bahwa Dangdut Koplo bukan bagian dari Dangdut, karena sebelum musik Koplo lahir, goyangan erotis sensual penyanyi Dangdut juga sudah terjadi, dan itu terjadi pada Dangdut original/klasik yang waktu itu tak ada yang peduli atau bahkan protes, apalagi sampai mencekal dan menjadi bulan-bulanan berita terpanas dan terlaris di headline berbagai media. Semua kita kembalikan pada pelaku Dangdut itu sendiri khususnya para penyanyi dalam hal goyangan. Jika karena goyangan erotis sensual penyanyi, musik Koplo dianggap bukan Dangdut, lalu bagaimana jika penyanyinya berdangdut koplo tapi bergoyang secara estetis koreografis ala Camelia Malik, Lilis Karlina dan Itje Trisnawati apakah musik Koplo tetap dianggap bukan Dangdut, dan bagaiamana pula jika penyanyi Dangdut klasik non-Dangdut Koplo bergoyang erotis sensual, apakah masih dianggap sebagai bagian dari Dangdut atau bagian dari musik Koplo padahal irama, nada dan alat musik yang digunakan merupakan ciri khas Dangdut.Namun juga kurang tepat jika musik Koplo dianggap merupakan bagian dari Dangdut karena memiliki kesamaan alat musik. Mungkin benar, jika dilihat dari sisi alat musik yang digunakan boleh saja antara musik Koplo dan Dangdut itu memiliki persamaan seperti halnya genre lain ada reggae, ada Ska, ada Rock, ada Pop, ada Blues dan lainnya dimana alat musik utamanya adalah Drum, Gitar, dan Bass. Oleh karena itu saya kira Lebih tepat jika musik Koplo dianggap bukan Dangdut jika irama yang dimainkan sangatlah berbeda dengan Dangdut, seperti halnya genre tersebut, meskipun memiliki alat musik pokok yang sama yaitu drum, gitar dan Bass. Lalu yang membingungkan adalah grup musik milik Ridho Irama, Sonet-2 yang merupakan Ide dari Bang Haji sendiri, termasuk ke dalam genre apa grup musik sonet-2 itu? dikategorikan Dangdut, iramanya berbeda dan tanpa seruling, kendangpun hanya sebagian dan tidak full pada lagu-lagu milik Ridho, dikategorikan bukan Dangdut, lagu-lagu yang dibawakan merupakan lagu Dangdut Lawas, Original yang diaransemen ulang.Bagi sebagian masyarakat, mereka mungkin tidak peduli dengan permasalahan dan kontrovesi seputar musik Koplo bukan Dangdut, namun bagi sebagian pelaku Dangdut, mendengar kabar tersebut seakan-akan teriris hatinya karena merasa seperti "seorang anak yang tidak diakui oleh ayahnya sendiri karena tidak mematuhi apa yang diinginkan oleh ayahnya, padahal secara biologis dia adalah tetap anak dari ayah tersebut. Selain itu, untuk saat ini, musik Koplo-lah yang secara tidak langsung menjadi sumber penghidupan sehari-hari bagi mereka (termasuk saya) dan musik Koplolah yang sedang laku saat ini, meskipun secara pribadi, saya sendiri kurang sreg dengan irama dalam musik Koplo, namun bukan lantaran karena persoalan goyangan melainkan karena saya kurang bisa menikmati permainan iramanya saja jadi tidak bisa meresap di hati dan juga bukan karena terpengaruh pendapat Rhoma bahwa musik Koplo bukan Dangdut.
Source : dangdutlengkap.blogspot.com/2013/01/dangdut-koplo-bukan-bagian-dangdut.html